Bacaan Doa Iftitah Pendek Yang Benar Allahu Akbar Kabiro Bahasa Arab Dan Latin Indonesia - Assalaamualaikum warahmatullohi wa barokaatuh. . . Para pembaca yang budiman semoga kita semua dirahmati oleh allah swt, aamiin yaa allah yaa robbal aalaamiin. Pada kesempatan kali ini insya allah saya akan membahas tentang hal yang berkaitan dengan sholat, yaitu doa iftitah. Doa iftitah adalah doa yang dibaca pada saat setelah takbirotul ihrom dan sebelum membaca surat al-fatihah, adapun makna yang terkandung di dalam doa iftitah ini adalah berbagai ungkapan yang mengagungkan allah subhanahu wa ta'aalaa, dan sangat banyak sekali hikmah serta keutamaan yang terkandung didalam doa iftitah ini.
Adapun untuk hukum membaca doa iftitah ini adalah sunnah, sehingga jika kita meninggalkannya pun tidak akan berdosa. Namun para ulama sangat menganjurkan kepada kita semua untuk senantiasa membaca doa iftitah supaya kita mendapatkan keberkahan dan memperoleh hikmah dari bacaan doa iftitah tersebut. Jadi jika kita masih memiliki waktu yang cukup panjang ketika sedang melaksanakan sholat, maka alangkah lebih baik jika kita membaca doa iftitah ini. Baik posisi kita pada saat itu sebagai seorang makmum atau pun seorang imam pada saat sholat sendiri ataupun pada saat sholat berjamaah.
Namun jika waktu sholat yang kita miliki termasuk waktu yang sempit maka sebaiknya kita tidak membaca doa iftitah ini, karena ada bacaan lain yang lebih penting untuk kita sempurnakan pada saat sholat, yaitu membaca surat al-fatihah. Membaca surat al-fatihah harus kita utamakan kesempurnaannya karena membaca surat al-fatihah ini adalah merupakan salah satu rukun ucapan di dalam sholat, sedangkan kalau membaca doa iftitah ini hukumnya sunnah sehingga jika kita meninggalkannya pun tidak akan menyebabkan sholatnya menjadi tidak sah.
Jika kita melihat dari segi bentuk kalimatnya, doa iftitah ini terbagi menjadi beberapa bagian. Ada yang pendek, ada juga yang bacaan doanya panjang, namun perlu kita ketahui bahwa baik bacaan versi pendek ataupun panjang, semuanya memiliki hikmah dan keistimewaan yang sangat luar biasa. Oleh sebab itu maka sangat disayangkan jika kita memiliki waktu yang cukup luas dan panjang dalam melaksanakan sholat namun tidak membaca doa iftitah. Karena pepatah pun mengatakan habiskanlah waktu hidupmu dengan berbagai bacaan yang di anggap baik menurut agama islam, karena di akhirat nanti bacaan itu akan menjadi penambah timbangan amal kebaikan.
Syarat Syarat Sunnahnya Membaca Doa Iftitah
1. Saat menjadi makmum tidak khawatir ketinggalan sebagian surat al-Fatihah seandainya ia membaca doa iftitah.
2. Saat menjadi makmum, ia tidak menjumpai imam di selain posisi berdiri. Jika ia menjadi makmum masbuq dan menjumpai imam di selain posisi berdiri semisal ruku’, sujud dsb, maka tidak disunnahkan membaca doa iftitah, akan tetapi ia langsung menyusul ke posisi imam. (Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Banten, Nihâyatuz Zain, Songqopuro Indonesia, al-Haramain, cetakan pertama, halaman 62)
3. Shalat yang dikerjakan selain shalat jenazah, walaupun shalat jenazahnya di atas kuburan atau shalat ghoib (mayatnya berada di daerah yang jauh dari daerahnya orang yang menshalati)
4. Waktunya cukup untuk mengerjakan shalat (beserta membaca doa iftitah). Jika waktunya sempit atau mepet, maka tidak boleh membaca doa iftitah bahkan harus melaksanakan yang wajib-wajib saja.
Bacaan Doa Iftitah Bahasa Arab
Bacaan Doa Iftitah Latin
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Arti Doa Iftitah
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)
Para pembaca itulah pembahasan tentang doa iftitah yang diajarkan oleh guru kami, dan mungkin saja ada persamaan ataupun perbedaan dengan bacaan doa iftitah yang di ajarkan oleh guru-guru yang lainnya. Namun meskipun terdapat perbedaan, tapi perbedaan itu bukan untuk menjadikan kita terpecah belah, tetapi jadikanlah perbedaan itu sebagai warna warni yang memperindah kehidupan, karena meskipun bacaannya berbeda tetapi tujuannya tetap sama yaitu ingin mendapat ridho dari allah swt.
Adapun untuk hukum membaca doa iftitah ini adalah sunnah, sehingga jika kita meninggalkannya pun tidak akan berdosa. Namun para ulama sangat menganjurkan kepada kita semua untuk senantiasa membaca doa iftitah supaya kita mendapatkan keberkahan dan memperoleh hikmah dari bacaan doa iftitah tersebut. Jadi jika kita masih memiliki waktu yang cukup panjang ketika sedang melaksanakan sholat, maka alangkah lebih baik jika kita membaca doa iftitah ini. Baik posisi kita pada saat itu sebagai seorang makmum atau pun seorang imam pada saat sholat sendiri ataupun pada saat sholat berjamaah.
Namun jika waktu sholat yang kita miliki termasuk waktu yang sempit maka sebaiknya kita tidak membaca doa iftitah ini, karena ada bacaan lain yang lebih penting untuk kita sempurnakan pada saat sholat, yaitu membaca surat al-fatihah. Membaca surat al-fatihah harus kita utamakan kesempurnaannya karena membaca surat al-fatihah ini adalah merupakan salah satu rukun ucapan di dalam sholat, sedangkan kalau membaca doa iftitah ini hukumnya sunnah sehingga jika kita meninggalkannya pun tidak akan menyebabkan sholatnya menjadi tidak sah.
Jika kita melihat dari segi bentuk kalimatnya, doa iftitah ini terbagi menjadi beberapa bagian. Ada yang pendek, ada juga yang bacaan doanya panjang, namun perlu kita ketahui bahwa baik bacaan versi pendek ataupun panjang, semuanya memiliki hikmah dan keistimewaan yang sangat luar biasa. Oleh sebab itu maka sangat disayangkan jika kita memiliki waktu yang cukup luas dan panjang dalam melaksanakan sholat namun tidak membaca doa iftitah. Karena pepatah pun mengatakan habiskanlah waktu hidupmu dengan berbagai bacaan yang di anggap baik menurut agama islam, karena di akhirat nanti bacaan itu akan menjadi penambah timbangan amal kebaikan.
Syarat Syarat Sunnahnya Membaca Doa Iftitah
1. Saat menjadi makmum tidak khawatir ketinggalan sebagian surat al-Fatihah seandainya ia membaca doa iftitah.
2. Saat menjadi makmum, ia tidak menjumpai imam di selain posisi berdiri. Jika ia menjadi makmum masbuq dan menjumpai imam di selain posisi berdiri semisal ruku’, sujud dsb, maka tidak disunnahkan membaca doa iftitah, akan tetapi ia langsung menyusul ke posisi imam. (Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Banten, Nihâyatuz Zain, Songqopuro Indonesia, al-Haramain, cetakan pertama, halaman 62)
3. Shalat yang dikerjakan selain shalat jenazah, walaupun shalat jenazahnya di atas kuburan atau shalat ghoib (mayatnya berada di daerah yang jauh dari daerahnya orang yang menshalati)
4. Waktunya cukup untuk mengerjakan shalat (beserta membaca doa iftitah). Jika waktunya sempit atau mepet, maka tidak boleh membaca doa iftitah bahkan harus melaksanakan yang wajib-wajib saja.
Bacaan Doa Iftitah Bahasa Arab
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Bacaan Doa Iftitah Latin
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Arti Doa Iftitah
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)
Para pembaca itulah pembahasan tentang doa iftitah yang diajarkan oleh guru kami, dan mungkin saja ada persamaan ataupun perbedaan dengan bacaan doa iftitah yang di ajarkan oleh guru-guru yang lainnya. Namun meskipun terdapat perbedaan, tapi perbedaan itu bukan untuk menjadikan kita terpecah belah, tetapi jadikanlah perbedaan itu sebagai warna warni yang memperindah kehidupan, karena meskipun bacaannya berbeda tetapi tujuannya tetap sama yaitu ingin mendapat ridho dari allah swt.